Marhalah 12 Desember 2022,dua hari telah berlalu acara wisuda ke enam STIT Al-Marhalah Al-Ulya namun bagi para wisudawan/wati masih sangat terasa kebahagiaan juga haru atas perjuangan dan kegigihan selama empat tahun kuliah demi memperoleh gelar sarjana strata satu,terlebih tidak sedikit biaya yang dikeluarkan dari semester ke semester hingga biaya acara wisuda maka dari itu kami dari tim Jurnalistik MPM (Misbahuz Zholam Pers Marhalah) mengangkat satu rubrik mengenai acara wisuda yang memang telah di sediakan untuk para wisudawan/wati. Sosok satu ini kami wawancarai seorang mahasiswa yang masuk kampus marhalah di tahun 2018 bernama Arief Hidayat.
Di sela-sela Rutinitasnya Kami melakukan wawancara daring via ponsel dengan
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan acara wisuda pada 10 Desember 2022
berlokasi di Hotel Haris Summarecon Kota bekasi,Pertanyaan Pertama mengenai fasilitas
dan pelayanan untuk para wisudawan yang memang disediakan oleh pihak kampus di
Hotel Haris Summarecon apakah ada kekurangan atau bagus? ”mengenai ini dari
terkait acara prosesi wisuda kemarin terhadap fasilitas yang disediakan dan
hal-hal lain sebagainya,maka tanggapan saya yang pertama yaitu terkait sambutan
dari panitia masih kurang karena saat saya datang,panitia tidak ada yang stay
di depan menyambut tamu undangan atau para calon wisudawan,yang kedua
pengarahan tamu setelah tamu masuk itu tidak ada pengarahan (yang mengarahkan)
tidak ada yang berjaga di lift dan setelah naik di lantai enampun tidak ada
panitia yang mengarahkan,yah saya juga tidak tau apakah mungkin saya datang
terlalu pagi sampai panitia belum datang atau belum menempati jobdesknya
masing-masing,tetapi waktu saya datang itu tidak ada pengarahan,jadi sewaktu
saya naik ke lantai enam itu tidak ada panitia maka saya bingung dan kedua
orang tua saya bingung dan para wisudawan lain mungkin ikut bingung,walhasil
kita cari tau dengan inisiatif sendiri bertanya kepada security itu sih,yang ketiga
yaitu terkait konsumsi wisudawan waktu gladi kotor seingat saya ada bahasa
wisudawan itu dapat konsumsi meskipun hanya snack,tetapi waktu acara prosesi
wisuda kemarin itu tidak ada sama sekali snack atau konsumsi hanya saja ada air
mineral,jadi bagaimana bagus atau tidaknya sejauh saya melihat prosesi acara
wisuda kemarin itu cukup berjalan dengan baik atau lancar dari awal sampai
akhir tapi banyak minus nya juga yah perihal yang tadi awal saya sampaikan”. Pungkas
kakak Arief Hidayat yang kegiatanya selain kuliah adalah mengajar di suatu sekolah
juga buka private dirumah.
Untuk pertanyaan kedua dari isi acara yang mana ada orasi ilmiah atau dari
kakak Arief sendiri punya tanggapan sendiri mengenai perihal tersebut?
”perihal pertanyaan ini apa aja sih isi acara wisuda kemarin?terutama orasi
dari para orator yang hadir bagaimana dan apakah saya dapat menyimpulkan isi
yang disampaikan?begitu kan ya maksud pertanyaan nya?baik saya akan menjawab
pertanyaan itu acara wisuda kemarin kita tau rondown nya seperti apa sudah
tau,itu sesuai dengan rondown meskipun ada rondown yang ngacak,tapi masih
sesuai kok dengan jalurnya,dan kedua orasi dari para orator yang dapat saya
simpulkan atau yang dapat saya ambil yaitu yang pertama rektor kita bang haji
aiz menekan kan kepada seluruh mahasiswa STIT Marhalah khususnya yaitu tentang
diferensial,tentang perbedaan,bagaimana kampus kita ini yang secara culturenya
adalah santri (pesantren) berbeda dengan kampus-kampus lain,tertuama pada para
wisudawannya,dan lebih ditekankan lagi kepada skripsi dari tahun ke tahun tidak
ada perbedaan itu-itu terus yang di angkat,itu yang dapat saya tangkap maksud
dari isi sambutan rektor kita Bang Haji Aiz,yang kedua mengenai sambutan dari
ketua yayasan Pak Haji Ikhsan yang dapat saya simpulkan atau saya ambil beliau
itu memberikan kesan dan pesan pada wisudawan/wati,lalu menceritakan sedikit
sejarah berdirinya Yayasan Al Hanin di Kota Bekasi,lalu beliau menambahkan sedikit
itu dengan bagaimana dengan perpindahan masa transisi waktu covid dua tahun kemarin
yah new normal sekarang,mengenai orator dari guru besar UNJ yaitu Prof DR. Fahrurozi
beliau itu menyampaikan tantangan pendidikan di era digital,bagaimana robot
bisa menggantikan manusia,intinya yaitu digitalisasi bagaimana manusia itu bisa
menyeimbangkan atau menyinkornkan dengan kemajuan digitalisasi yang ada pada
saat ini,yang selanjutnya dari Kopertais II Jawa barat,beliau menekankan kepada
STIT Al Marhalah Al Ulya semoga kedepannya bisa meningkat menjadi Institut,adapun
sambutan dari Kemenang beliau menekan kan lebih kepada tantangan moral dan
ekonomi terlebih kepada wisudawan/wati juga kepada yang hadir kemarin di acara
wisuda,dan mengenai sambutan dari Plt Walikota Bekasi yang diwakilkan oleh kepala
Dinas Kota Bekasi,beliau menyampaikan Profesi guru itu sebenarnya makmur,sejahtera
malah bisa lebih dari karyawan tetapi itu bagi guru-guru yang sudah
bersertifikasi malahan kepala dinas pendidikan menganalogikan atau kalau saya dapat
katakan meyamakan antara dokter yang kuliahnya itu kurang lebih empat tahun,lalu
mengambil pendidikan lagi selama dua tahun delapan bulan itu baru dianggap dokter
begitu juga guru yaitu kuliah empat tahun dapat gelar sarjana pendidikan,yah
harus belajar lagi atau ikut sertifikasi lagi,maka kalau guru yang
bersertifikasi itu akan makmur ,itu sih yang saya tangkap meskipun saya agak
kurang setuju karena saya juga sebagai guru juga belum merasa,dan sebetulnya
sudah dengar dari guru-guru yang sertifikasi juga agak kurang diperhatikan juga”.
Jawaban dari kakak arief hidayat yang masih melekat ingatan acara wisuda sabtu
lalu serta tak salah bila memang yang kami tau hoby nya adalah membaca
buku-buku ilmiah yang penuh analsisi tajam.
Untuk pertanyaan selanjutnya kami menanyakan adakah pesan-pesan untuk
adik-adik yang masih kuliah dan nantinya akan menyusun skripsi juga serta bagaimana
harus menstrategikan pola belajar selama kuliah di kampus kita?
”pesan saya yang pertama itu jadikan selama belajar di kampus itu sebuah
pengalaman,jadikan juga waktu luang selama di kampus itu jadi bermakna,yah
kalau bisa jangan jadi mahasiswa yang kuliah pulang-kuliah pulang,minimal banget
ngopi dulu lah ngobrol terkait selesai di kelas karena kalau kuliah pulang-kuliah
pulang gak ada bedanya sama anak sekolah,adapaun terkait skripsi dan proses
pembelajaran sampai setelah kuliah harus bagaimana?perihal skripsi nih ambil
contoh di angkatan saya aja ya,untuk ngambil atau menentukan judul skripsi aja
yah cari judul lah itu aja masih banyak yang salah,maka biar gak salah atau
bingung cari judul permasalahannya apa?analisisnya jadi dari masalah itu akan
dapat atau ketemu arahnya hingga menjadi judul skripsi kita nantinya itu yang
benar caranya,jadi mahasiswa sekarang tuh sibuk mencari judul tapi gak tau
masalahnya apa?itu yang salah,kalau pesan mengenai wisuda kepada adik-adik saya
nantinya hmmmm perjalananya tuh masih panjang sebetulnya bahkan kalaupun udah
dapat gelar S.Pd masih belum cukup atau baru dimulai malahan,maksudnya apa?jangan
bangga dulu setelah mendapatkan gelar S.Pd yang padahal untuk jenjang kedepannya
itu masih panjang”. Dari jawaban kakak arief dapat di cermati atau tangkap
menandakan tidak salah kalau kakak arief bisa menyusun skripsi dengan lancar
yang mana judul skripsi nya adalah Implementasi Kurikulum 2013 Revisi Dalam
Menguatkan Religiusitas Siswa di MTs Bani Hamim Kota Bekasi.
Pertanyaan selanjutnya kami menanyakan saran untuk kemajuan kampus dari
kakak arief hidayat ada dan bagaimana saran nya ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar