STIT Al-Marlhalah AL-Ulya Kota Bekasi 27 November 2022.
Bagi seorang mahasiswa yang ingin mendaparkan
gelar sarjana sudah tentu harus melalui banyak tantangan dari menyelesaikan
jumlah SKS atau jumlah pertemuan, tugas dari dosen, hingga pada semester tujuh yakni
mulai menyusun skripsi, dan itu tidaklah mudah, maka pada kesempatan kali ini
kami telah mewawancari seorang mahasiswi yang telah selesai sidang skripsi.
Pertanyaan pertama sebagai seorang mahasiswi yang
sudah selesai sidang skripsi, kendala apa saja dalam menyusun skripsi terlebih
semenjak ada aplikasi Turnitin ?
”Yang Pertama adalah awal-awal agak kesulitan,
kemudian ketika di pertengahan mudah,
namun ketika bab empat mulai ada kendala karena saya tidak tau, dikarenakan
saya mengambil metodenya kualitatif, dan sempat mengalami kebingungan untuk
menulis apa? Pada akhirnya saya coba diskusi dengan Dosen Pembimbing juga teman-teman
yang saya tanyakan, Alhamdulilah saya bisa menyelesaikan Skirpsi ini.” jawab Ulfi
Suwaibah atau yang akrab di sapa Ulfi.
”Dengan Sarana Prasana yang kampus kita miliki,
justru saya pribadi tidak terlalu mengandalkan apa yang ada di kampus, sekarang
itu jaman kan sudah canggih, media sosial sudah semakin berkembang, kita mau
cari bahan, seperti jurnal itu mudah, ada namanya publish or perish, google
scholar, atau bisa ke Pusnas (Perpustakaan Nasional) dan pihak Perpusnas punya
aplikasi yang bisa di download, maka silahkan bisa di download, masuk google
kok jadi bantu iklan ya saya hehehe, dan cari bahannya di aplikasi Pusnas itu
banyak, jadi tidak usah terlalu berpatokan sarana dan prasana yang sudah di
sediakan kampus seakan menjadi kendala dalam penyusunan skripsi ”, Pungkas
kakak Ulfi.
Pertanyaan berikutnya ya kakak, kalau dampak
kesehatan dan pola makan serta berat badan dalam penyusunan skripsi bagaimana
yang kakak ulfi alami ?
” biasa aja si, karena saya menerapkan Law Of Attracion,
jadi Law Of Attracion itu yang saya pahami loh ya yakni menerapkan pikiran yang
positif dalam diri kita, dan itu akan terealisasi dalam kehidupan nyata kita,
saya boleh cerita sedikit kan ya? Sebelum saya dapat jadwal sidang skripsi,
saya sudah mimpi sidang skripsi dengan Bapak Dr. Zamakhsari, MA, Pd dan KH Dr.
Muhammad Aiz MA, Dan saat keluar jadwal sidang Alhamdulilah jadi kenyataan mimpi saya” ,
jawab kakak Ulfi.
Baik pertanyaan yang berikutnya ya
kakak, kalau boleh tau berapa besaran biaya dalam penyusunan skripsi? Dari mencari
data atau bahan, print kertas, ke perpustakaan nasional ?
” Kurang lebih lima ratus ribu, tapi itu
bukan sama kertasnya ya, karena saya dengan dosen pembimbing saya, Syukur
Alhamdulilah sangat pengertian maka tidak terlalu banyak diharuskan print
kertas, yah melalui google meet, jadi bisa meminimalisir budget ”.
Pertanyaan Terakhir ya kakak Ulfi, ada
pesan dan saran kah untuk adik-adik semester satu, tiga, lima yah sebagai masukan
jika suatu saat akan menyusun skripsi, dan saran untuk kampus atau para dosen
sidang ada kah?.
” Pesan nya adalah kalau lagi Sempro (seminar
Proposal Skirpsi) dan dosen kasih masukan atau saran ambil jangan di bantah,
karena saya sangat merasakan dinamika nya, kalau mengenai sidang skripsi yah
yang namanya sidang skripsi tuh kan tentu tegang, takut, nah itu jangan terlalu
dipikirkan, karena apa yang kita pikrikan sesulit apapun permasalahan nya dan
dijalankan dengan ikhlas semuanya akan berjalan dengan lancar, ” jawab kakak Ulfi
Suwaibah Mahasiswi STIT Al-Marhalah Al-Ulya yang masuk di tahun akademik 2018.
Dapat kita simpulkan beberapa hal dari
hasil wawancara kami, bahwasanya patut disadari betul pikirian positif dari
awal masa perkuliahan kepada diri dan lingkungan tentu akan bisa terelasisakan
dengan baik di kehidupan nyata (Law Of Attracion), juga bukanlah jadi kendala
dalam mencari sumber bahan belajar jika memang sarana prasana kampus masih
belum memadai, dengan kecanggihan teknologi semestinya bisa menjadi daya dorong
yang positif untuk para mahasiswa di abad 21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar