Misbahuz Zholam Pers Marhalah

UKM Jurnalistik STIT Al - Marhalah Al - 'Ulya

Full width home advertisement

Travel the world

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]

barista kopi

MPM 18 Februari 2023, sebagai upaya peningkatan pembelajaran sekaligus bagian dari kesadaran akan pentingnya peranan perguruan tinggi kepada masyarakat STIT Al Marhalah Al Ulya mengangkat bagian gali potensi ekonomi lokal. bukan persoalan bagi kampus Pendidikan Agama Islam untuk hal yang menyangkut kebangkitan potensi ekonomi ummat, karena memang di kampus juga mempelajari kolerasi atau keterkaitan mata kuliah fiqh muamalah dengan pengabdian masyarakat.

Untuk itu STIT Al Marhalah Al Ulya adalah sekolah tinggi terkemuka yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Dalam upayanya untuk mencapai tujuannya, sekolah ini juga memfokuskan diri pada pengembangan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat oleh STIT Al Marhalah Al Ulya dilakukan dengan bantuan pemasaran produk kopi arabika lokal. Ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat dan mempromosikan produk kopi arabika lokal. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya sekolah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan.

Dalam era globalisasi, tidak jarang negara-negara memiliki potensi ekonomi lokal yang belum tergali dan dieksplorasi dengan baik. Hal ini tentunya akan sangat merugikan bagi kemajuan perekonomian negara tersebut. Oleh karena itu, pengabdian kegiatan masyarakat (PKM) merupakan salah satu upaya untuk mengungkap potensi ekonomi lokal yang ada.

STIT Al Marhalah Al Ulya adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi islam yang berada dari Kota Bekasi. STIT Al Marhalah Al Ulya memiliki visi untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi islam yang unggul dalam bidang pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, STIT Al Marhalah Al Ulya memiliki program PKM yang melibatkan mahasiswa dan dosen untuk berpartisipasi dalam mengeksplorasi potensi ekonomi lokal.

Studi Kopi Arabika di Ketinggian 1254 MDPL

Metodologi Studi

STIT Al Marhalah Al Ulya melakukan studi dengan cara melakukan wawancara terhadap petani kopi Arabika di ketinggian 1254 MDPL. Data yang dikumpulkan melalui wawancara ini kemudian dianalisis untuk menentukan potensi ekonomi yang dapat dikembangkan melalui kegiatan masyarakat terkait produksi kopi Arabika.


Dosen STIT Al Marhalah Al Ulya
Metodologi studi yang dilakukan oleh STIT Al Marhalah Al Ulya meliputi tiga tahap utama, yaitu:

1. Survei Lapangan

Pada tahap ini, mahasiswa dan dosen STIT Al Marhalah Al Ulya melakukan survei lapangan di Ketinggian 1254 MDPL. Survei lapangan ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kondisi alam, petani kopi, dan kualitas biji kopi yang ada di Ketinggian 1254 MDPL.

2. Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data untuk mengevaluasi potensi pengembangan usaha kopi arabika di Ketinggian 1254 MDPL. Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan metode statistik deskriptif dan inferensial.


Untuk mengetahui potensi ekonomi kopi Arabika yang ditanam di ketinggian 1254 MDPL, STIT Al Marhalah Al Ulya melakukan analisis data melalui survey dan studi lapangan. Survei dilakukan dengan mengumpulkan data dari petani dan pemasok kopi Arabika yang ada di daerah tersebut. Studi lapangan dilakukan dengan melakukan observasi dan pengamatan terhadap proses pengolahan dan pemasaran kopi Arabika.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kopi Arabika yang ditanam di ketinggian 1254 MDPL memiliki kualitas yang baik dan memiliki potensi pasar yang luas. Petani dan pemasok kopi Arabika yang ada di daerah tersebut memiliki keahlian dan teknik pengolahan kopi yang baik sehingga menghasilkan kopi Arabika berkualitas tinggi. Selain itu, mereka juga memiliki jaringan pasar yang luas dan beragam sehingga memudahkan pemasaran kopi Arabika.

Berdasarkan hasil analisis data tersebut, STIT Al Marhalah Al Ulya berkesimpulan bahwa potensi ekonomi kopi Arabika di ketinggian 1254 MDPL sangat besar dan memiliki peluang yang baik untuk dikembangkan. Oleh karena itu, STIT Al Marhalah Al Ulya memutuskan untuk berkerjasama dengan petani dan pemasok kopi Arabika untuk membangun industri kopi Arabika yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi masyarakat sekitar.


Pada tanggal 6-8 February 2023, STIT Al Marhalah Al Ulya melakukan studi terhadap potensi ekonomi kopi arabika di Ketinggian 1254 MDPL. di daerah ciwidey berikut adalah hasil wawancara dan liputannya;

Wawancara liputan


Tepat tanggal 06 Februari 2023 jam 11.00 am Tiba di Ciwidey, saya teringat kopi Ciwidey
(entah apa nama kopi tersebut), dari warung ke warung ditelurusi, namun tidak ada kopi Ciwidey yang dijual sasetan, entah kenapa tidak bisa ditemui kecuali di kafe. Petunjuk mengarahkan ke rumah H. Ian dengan rumah warna hijau dengan mobil Feroza tahun 90-an. Ternyata yang kami kunjungi adalah rumah tempat penadah dari petani kopi sekaligus penjemuran biji kopi (prosesing). Akhirnya kami diberitahu ke rumah Kang Denci petani kopi yang menjual biji kopi sudah jadi sekaligus digiling (roaster). Rumahnya di pinggir jalan Ciwidey, bukan kafe namun bale.

Ditempat ini
kami menemukan berbagai ilmu mahal seputar kopi yang dibagi dengan sukarela
oleh sang pemilik rumah kopi yang unik dengan berbagai cita rasa kopi
didalamnya.Studi ini dilakukan dengan melibatkan mahasiswa dan dosen STIT Al Marhalah Al Ulya. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi potensi pengembangan usaha kopi arabika di Ketinggian 1254 MDPL dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan usaha tersebut.

BINTOHA PERKOCI menjadi basecamp para pecinta kopi sebut saja Kang Denci sang pemilik tempat tersebut, orangnya ramah dan terbuka dalam persoalan kopi, ia memiliki beberapa karyawan yang sedang mensortir kopi-kopi terbaik untuk ekspor ke Cina, Amerika, Kanada, Mesir dan beberapa negara lainnya. Ada beberapa wawancara kepada beliau tentang kopi Ciwidey.

Bintoha Perkoci

Sejak Kapan Akang menekuni kopi ini?

Kang Denci: "sejak tahun 2017 di lahan Perhutani, karena pengelola kopi cukup banyak di dareah ini tapi mereka tidak bisa merasakan kopi asli dari buah jerih payah mereka sebagai petani kopi. Sejak itu pula saya mulai belajar kopi secara detail mulai dari hulu sampe ke hilirnya dan bagaimana rantai pasok (supply chain management) kopi itu dari kebun (hulu)  sampai ke hilir (cafe, Industri, Roastery house dan para penikmat kopi rumahan)

Kenapa bapak suka menekuni bidang kopi?

Kang Denci: "karena saya suka tanaman."

Kenapa kopi Ciweday yang bapak roaster jarang ditemukan sasetan di warung-warung kecil?

Kang Denci: "ada beberapa persoalan, salah satunya dengan modal yang besar agar bisa bersaing dengan harga kopi sasetan yang ternama, seperti biaya produksi untuk sasetan cukup mahal kalo maklum saja mesin packing dan labellingnya. Karena kita bersaing sama pabrikan besar. Kalau pake kopi specialty harga persachet bisa Rp. 4.500 hampir 3x lipat dibanding harga kopi pabrikan

Jadi kalkulasi saya untuk kejar sasetan dengan harga yg tak jauh dengan produk pabrikan kami harus produksi sekali kemas minimal 35.000 sachet atau harus produski sekitar 600 kg kopi bubuk. Insa Allah awal Syawwal 1444 H launching sachetan yang siap diseduh."

Apa saja jenis-jenis kopi yang diproduksi?

Kang Denci: "kopi yang saya produksi ada 3 jenis: Natural, Honey, dan Fully Washed yang kami produksi."

Sebenarnya hanya proses pengolahan buah kopi ke biji kopi sehingga citra rasa dan harga semakin berbeda. Tahapan metode Natural dijemur buah kopi yang masih ada kulit buahnya dan tahapan terakhir penjemuran buah kopi sampai 1 bulan. Begitupun metode Honey sama dengan Natural akan tetapi bedanya biji kopi terlepas dari kulitnya dan hanya meyisahkan biji dan lendir yang menutupi biji kopi, tahap terakhir penjemuran biji dan lendir yang menutupi biji kopi sampai 1 Bulan, lendir yang didapati dalam biji kopi mengandung glukosa selama proses penjemuran yang panjang ini lah membuat glukosa menyatu dengan biji kopi. Yang terakhir metode Full Washed dengan tahapan pencucian atau frementasi lendir kopi dengan PH air 3,9 kemudian dicuci sampai lendir kopinya benar-benar hilang, dan ini merupakan rasa kopi asli yang terbentuk oleh akar. Dari sinilah proses pengolahan yang membuat harga dan citra rasa berbeda, padahal pohon kopi yang sama akan tetapi kembali lagi kepada selera pencinta kopi.

Bagaimana mengetahui kualitas kopi terbaik?

Kang Denci: "Kualitas kopi dihasilkan dari 4 proses yang saling berpengaruh: pohon kopi, petani dan prosesor, roaster, barista." Namun diantara 4 proses ini ada seorang Q Grader.

Pertama; buah kopi (petani) dan prosesor, berpengaruh dalam menghasilkan citra rasa tersendiri dalam kopi, seperti dalam hal geografis, ketinggian tempat dalam kebun kopi. Kopi Robusta ditanam dalam ketinggian tempat 0-800 MDPL sedangkan kopi Arabika ditanam dalam ketinggan tempat 1000 lebih MDL. Kebun yang dikelola pak Denci ketianggian tempatnya 1400-an MDPL di daerah Ciwidey. Pohon kopi sebagai pohon penghisap aroma tanaman lainnya sehingga citra rasa kopi berbeda rasa, dibawah pohon rasamala inilah kang Denci menanam kopinya sehingga memiliki cita rasa yang khas, ada juga seperti kebun kopi dikelilingi pohon duren maka akan berdampak buah kopi dengan rasa dan aroma duren, dll. Petani tidak terlepas bisa mempengaruhinya, seperti pemetikan disaat panen tanpa memilih buah yang sudah tua dan muda, menggunakan pestisida bukan pupuk alam, dll.



Prosesor juga demikian, tidak hanya pengepul dan pembeli dari petani kopi namun harus mengetahui proses pengelolaan fermentasi sampai penjemuran.  Pengaruhnya mencapai 60%.

Roaster, sebagai proses pemanggangan atau sangrai biji kopi yang masih mentah dengan suhu yang diatur. Pengaruhnya mencapai 30%.

Barista, istilah modern yang sangat populer, terutama di anak-anak muda masa kini. Istilah ini memiliki arti seseorang yang mengkhususkan diri dalam membuat dan menyajikan berbagai minuman. Dalam membuat kopi yang benar untuk menemukan citra rasa kopi sebenarnya bukan diaduk dalam satu gelas dengan air yang panas. Setelah kami melihat kang Denci dalam membuat kopi dengan ilmu yang ia peroleh ternyata membuat kopi dengan cara kopi dituang dalam satu saringan kemudian 3 kali guyuran air panas, setiap guyuran ada jeda beberapa detik. Fungsi guyuran pertama untuk keasaman kopi, guyuran kedua untuk pahit-an kopi dan guyuran ketiga untuk balance (keseimbangan asam dan pahit kopi). Pengarunya mencapai 10%.

Dari keempat rantai proses Q Grader menjadi peran penting juga dalam dunia kopi mereka memvalidasi cita rasa kopi yang berkualitas. Kopi Ciwidey Green Beans yang dihasilkan juga pernah menduduki posisi nilai jual yang mahal berkisar diharga 2 juta rupiah perkilonya itu berkat seorang lidah Q Grader. Kini BINTOHA PERKOCI-pun terikat dalam komunitas ICM (Indonesian Coffe Masters).

Disela-sela pembicaraan, karyawan Kang Denci membawakan kami 3 butir buah kopi untuk kami cicipi ini merupakan sensasi yang membuat kami baru mengetahui ternyata buah kopi itu manis yang pahit itu setelah di roasting, ujar Kang Denci. Selanjutnya kami mencicipi kopi khas Ciwidey yang dibuat langsung oleh Kang Denci. Rasanya berbeda dengan kopi di daerah lain bila mulut dan hidung bisa merasakannya. Penikmat kopi itu bisa merasakan apa yang diberikan Tuhan kepada manusia yaitu mulut dan hidung disaat meneguk secangkir kopi berbeda dengan peminum kopi.

Pada mulanya, beliau mengadakan acara malam Kliwonan setiap bulan di ladang kopi. Acara ini bukan pengajian seperti yang ada di luar sana, namun ngeriung santai bersama petani kopi sembari membagikan kopi yang sudah jadi dan ngobrol santai dengan petani kopi. Acara ini tidak lagi berlanjut dan digantikan dengan acara salapanan (sembilan) setiap tanggal sembilan setiap bulan di bale kang Denci.

Kami diberitahu sertifikat uji lab kualitas kopi produksi kang Denci dengan score 84%. Kualiatas terbaik kopi di atas 80%. Pemegang score tertinggi dan kualiatas terbaik di dunia adalah kopi dari negeri Panama.

 

Penyebab Rendahnya Kualitas Produksi Kopi Arabika di Ketinggian 1254 MDPL

Setelah melakukan studi dan observasi terhadap produksi kopi arabika di Ketinggian 1254 MDPL, STIT Al Marhalah Al Ulya menemukan beberapa penyebab rendahnya kualitas produksi kopi arabika di Ketinggian 1254 MDPL, di antaranya adalah:

  • 1. Kurangnya Pengetahuan Petani Tentang Cara Budidaya Kopi Arabika yang Baik
  • 2. Kurangnya Akses Pemasaran yang Efektif untuk Produk Kopi Arabika
  • 3, Sumber Air yang Kurang Memadai
  • 4, Kurangnya Modal untuk Mengembangkan Usaha Kopi Arabika


Upaya yang dilakukan oleh STIT Al Marhalah Al Ulya untuk membantu meningkatkan potensi ekonomi lokal dengan Kerjasama dengan Petani dan Pemasok

STIT Al Marhalah Al Ulya berkerjasama dengan petani dan pemasok kopi Arabika dengan memberikan bantuan teknis dan pendampingan dalam hal pengolahan dan pemasaran kopi Arabika. Bantuan teknis yang diberikan meliputi penyediaan alat dan mesin pengolahan kopi yang lebih modern dan efisien sehingga mempercepat proses pengolahan dan meningkatkan kualitas kopi Arabika.

Pendampingan juga diberikan kepada petani dan pemasok dalam hal pemasaran, seperti memberikan informasi tentang pasar dan cara bernegosiasi harga yang baik. STIT Al Marhalah Al Ulya juga membantu memperluas jaringan pasar petani dan pemasok dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar yang membutuhkan bahan baku kopi Arabika.

Bantu Peningkatan Kualitas Kopi Arabika

Kualitas kopi Arabika sangat penting bagi keberlangsungan usaha pengolahan kopi. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas kopi Arabika menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh STIT Al Marhalah Al Ulya. Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kopi Arabika:

1. Penyortiran Biji Kopi

Penyortiran biji kopi merupakan tahap penting dalam proses pengolahan kopi. Penyortiran biji kopi yang baik akan memastikan bahwa biji kopi yang digunakan adalah biji kopi yang berkualitas baik dan siap untuk diolah. STIT Al Marhalah Al Ulya melakukan penyortiran biji kopi secara manual untuk memastikan bahwa biji kopi yang digunakan adalah biji kopi yang berkualitas baik.

2. Penggunaan Alat dan Mesin Modern

Penggunaan alat dan mesin modern merupakan hal yang sangat penting dalam proses pengolahan kopi. Alat dan mesin modern membantu dalam meningkatkan kualitas kopi dan mempercepat proses pengolahan. STIT Al Marhalah Al Ulya menggunakan alat dan mesin modern yang berkualitas tinggi untuk memastikan bahwa kualitas kopi Arabika yang dihasilkan adalah kualitas yang baik.

3. Pelatihan bagi Petani dan Peternak

STIT Al Marhalah Al Ulya menyadari bahwa pelatihan bagi petani dan peternak merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kualitas kopi Arabika. Oleh karena itu, STIT Al Marhalah Al Ulya menyediakan pelatihan bagi petani dan peternak untuk memastikan bahwa mereka dapat menanam dan memelihara kopi Arabika dengan baik. Pelatihan ini meliputi teknik budidaya, teknik panen, dan teknik pengolahan kopi.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, STIT Al Marhalah Al Ulya dapat menjamin bahwa kualitas kopi Arabika yang dihasilkan adalah kualitas yang baik dan dapat memenuhi harapan konsumen.


Pengembangan Infrastruktur

STIT Al Marhalah Al Ulya juga memperhatikan pentingnya pengembangan infrastruktur untuk memastikan produksi kopi Arabika berkualitas. Mereka berinvestasi dalam peralatan dan teknologi terbaru, untuk memastikan bahwa produksi kopi mereka memenuhi standar kualitas yang tinggi.

Ini juga memberikan mahasiswa dan dosen kesempatan untuk belajar tentang teknologi terbaru dalam industri kopi, dan bagaimana menggunakannya untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk.

Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Kami bekerjasama dengan pemerintah setempat dalam hal regulasi dan perijinan usaha, serta memfasilitasi hubungan antara petani dan usaha kecil dengan pemerintah. Kami juga mendorong masyarakat setempat untuk terlibat aktif dalam pengembangan ekonomi melalui peningkatan kualitas dan produksi kopi Arabika.

Kesimpulan

Studi tentang potensi ekonomi kopi Arabika di ketinggian 1254 MDPL ini menunjukkan bahwa produk ini memiliki potensi pasar yang baik dan memiliki sumber daya dan kemampuan petani yang memadai. Melalui peningkatan kualitas produksi, pengembangan usaha kecil dan menengah, dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, kopi Arabika dapat menjadi salah satu produk unggulan yang dapat membantu perekonomian lokal. Tepat jam 03:00 am kami pamitan dengan Kang Denci untuk kembali ke Bekasi.

Persoalan kopi itu kompleks seperti persoalan anggur menjadi minuman wine. Di daerah Bandung ada kursus Barista dan di negeri seberang ada sekolah jurusan wine. Alam memang menyimpan hal-hal yang menarik dikaji dan digali untuk menemukan hakikat Penciptanya.

Reporter

Nabil dan Trisna, Gorby Saputra

Ciwidey, 2023

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]